Selama dua bulan ini aku mendapat banyak undangan pernikahan. Bahkan bisa dibilang berita bahagia itu datang hampir setiap pekan. Dari teman kampus, adik kelas, kakak kelas, teman seangkatan. Komplit lah. Hingga pertengahan Juli ini pun daftar teman yang akan menikah seolah terus bertambah. Tentu bukan karena momen penghabisan, sebelum Ramadhan datang. Bukankah semua telah digariskan? Kapan lahir, kapan menikah, kapan mati.
Satu hal yang kusesali kemudian adalah aku menerima tawaran mengajar privat untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Dan sang murid memilih hari Minggu menjadi salah satu waktu belajarnya. Artinya, di akhir pekan aku tak bisa leluasa pergi dari satu kondangan ke kondangan lain. Tapi bersyukur juga, aku jadi bisa memprioritaskan diri untuk menghadiri akad nikahnya, sebelum pergi menjelang zuhur.
Sudah merencanakan hadir tapi ternyata harus mendampingi ayah di rumah sakit.
Maaf nggak bisa hadir yaa Otiii..
Nony & Yodi – 6 Mei 2012
“Kan undangannya sampai jam 5,” kata Nony ketika melihat sahabat SD-nya datang di saat riasannya hampir saja dibersihkan. Beruntung aku masih bisa mengabadikan fotonya saat ia masih mengenakan pakaian adat Aceh.
Nany & Syahrul – 12 Mei 2012
Keduanya adik kelas di kampus, tapi keduanya juga tutor di bimbelku. Jadilah aku ke resepsi malam hari bersama teman-teman bimbel.
Ah, lihatlah senyum sumringah di wajah pengantin baru itu..
Ofin & Andy – 19 Mei 2012
Padahal lokasi resepsinya nggak jauh dari rumah, tapi mendadak ada panggilan ngajar.
Hwaa.. nggak bisa dateng deh! Maaf yaa Ofin..
Novi & Alan – 20 Mei 2012
Aku harus bilang apa padamu, Mba? Bukankah kau sudah melihat betapa khusyuknya aku berdoa untukmu selepas akad nan syahdu itu?
Pun taujih Sang ustadz sudah sedemikian mengena untukmu, bukan? Bahwa seberapapun penuh likunya perjalanan cintamu, kalau memang sudah jodoh nggak akan kemana.
Ika & Andi – 20 Mei 2012
Sore hari, lepas mengajar, oh, aku hampir saja putus asa karena tak menemukan rumah saudari seperjuangan ketika di SMA ini. Dan semua terbayar oleh kebahagiaa yang terpancar di wajahnya.
Bandu & Jupri – 20 Mei 2012
Mengingat lokasi pernikahan yang jauh, di Bogor, aku akhirnya memutuskan tak hadir di acara walimah dua adik di kampus ini.
Puska & Teguh – 27 Mei 2012
Karena jarak yang membentang pula maka aku tak dapat menghadiri pernikahan Puska. Meski hanya lewat foto, tapi lo terlihat semakin cantik, Pus!
Farika & Ibend – 3 Juni 2012
Setelah berturut-turut Ofin, Puska, lantas teman satu jurusan yang lain, Farika-pun menggenapkan separuh diennya. Sayang, lagi-lagi aku nggak bisa hadir π¦
Mae & Adit – 10 Juni 2012
Yang satu kakak kelas saat SMA. Yang satu lagi teman di yayasan sosial.
Tapi, tahukah kalian, aku sempat merasa Mba Mae dan Kak Adit ini memang pasangan yang serasi jauh sebelum mereka memutuskan untuk menikah. Hoho..
Endang & Yayat – 10 Juni 2012
Salah satu berita yang paling kutunggu-tunggu adalah pernikahan saudari ini. Sejak mengetahui perubahan luar biasanya setelah lulus SMA, aku selalu menantikan siapakah lelaki yang akan menjadi pendamping akhwat nan shalih ini.
Iroh & Adhi – 17 Juni 2012
“Mbak, kok mau sih nikah sama Kak Adhi?” begitulah pertanyaan yang sering kami ajukan. Yang lain hanya bisa bilang, “Sabar yaa, Mbak.” Hihi.. Tapi yang lebih lucu saat mempelai perempuannya bilang, “Aku jatuh ke dalam jurang dan nggak ada yang nolongin.” Hahaha..
Beruntung pasca ujian SNMPTN, muridku minta libur dulu, jadilah bisa melakukan perjalanan ke Serang bersama teman-teman seangkatan di SMA.
Ides & Maulana – 24 Juni 2012
Pernikahan yang belum lama berlangsung.
Dan sayangnya aku tak bisa hadir di pernikahan Ides. Hiks..
Lina & Chifrul – 24 Juni 2012
Terakhir, dan tak boleh terlewatkan begitu saja. Kabar bahagia ini datang dari MasChif. Hwaa.. Senang sekali mengetahui berita ini darinya. Selalu ingat jargon Maschif, “Jangan menyerah, pokoknya semangat!” Hihi..
Baarakallahu lakuma wabaaraka ‘alaykuma wajama’a bainakuma fii khair
Ai
Masya Allah, padatnya jadwalmu ai #ehturut berbahagia juga atas kebahagiaanmu, ai π π π
makasih, ziyy. ^^iyah, pekan depan di tanggal 7 pun udah ada 3 orang yang nikah. pekan selanjutnya juga. wah wah wah!
akhwat koq shalih? +_+a*geer *loh.. hihihi
Jadi Miss kondangan nih.Jadwalnya padet banget. Hehe
hehe.. yang shalihah kan masuk ke dalam golongan orang2 shalih juga. ^^btw, kenap mba jar GR? padahal namanya belum tertera di sini :))
:Dgak semua undangan bisa kudatangi, vi. tapi sebisanya kalo diundang yaa dateng gitu…
pernah diistilahin akhwat shalih a.k.a ikhwan shalihah [maksidnya ga jelas ini perempuan ato bukan =))]
owh owh I see..akhwat macho gitu yaaa? π
yap.. haha
begitukah ai… wah,,, semoga Alloh ijabah do’a mu π
@_@pada kejar setoran :))
mksdnya kejar setoran apakah? -.-gak ngerti
knapa pasangan iroh&adhi di tanya begitu?
Waah…, banyak juga yah… Ckckckc… Trus.. *eh, ndak usah dilanjut deh :p
So sweet :)Ai… Makasi ya udah menyempatkan hadir dari akad sebelum ngajar.Kalian berdua (dengan Ziyy) beberapa kali hadir di video :pIya, tausiyah ustadznya dlm, hehe. Maka nikmat Tuhan kamu yg manakah yg kamu dustakan :)Moga Ai segera menyusul, aamiin.Ngikut urutan ya, Ziyy #eh :DEh ya, aku juga nih kondangan mulu, jd panitia nikahan jg kmren, hehe
π
iyaa, mba. apa yaa? secara karakter bisa saling melengkapi, secara pemikiran juga klop. dll..makanya waktu mba risna bilang dirimu mau nikah sama ikhwan lenteng, aku langsung kepikiran kak adit. makanya pas undangan datang, aku senyum2 aja. “benar, kan?” batinku :Dmoga Mba Mae dan Kak Adit bisa menjadi keluarga samarada yaa π
nah, ini yang aku kurang sepakat, ki. seperti yang kutulis di jurnal, “Bukankah semua telah digariskan? Kapan lahir, kapan menikah, kapan mati.”
gimana jelasinnya yaa? teh titin punya temen yang ditunggu2 berita nikahnya nggak? entah karena dia shalih betul, unik, atau sosok yang fenomenal. hihi…
trus, aku kapan, gitu? eaaaa.. #ngarepditanya :))
aiih, si eneng senyam senyum aja ^^
iyaa, maka, nikmat Allah yang manakah yang akan kita dustakan? T-T
becanda aikan ada emot :))-nya
hehe.. sip sip ^^
Ya udah, jadi kak ai kapan nih? Jangan2 dalam waktu dekat lagi… *clingcling*