Sebelum aku bercerita lebih lanjut, ada baiknya berkenalan dengan tokok-tokoh dalam tuisan ini. Mereka adalah….
Nurlailani Ahadiyah Desiani
Dulu, aku seringkali terdiam sejenak saat hendak menyapanya. Dari jauh aku sudah memasang senyum, tapi hatiku bertanya-tanya. Ini siapa yaa? Lana atau Lani? Begitulah kalau memiliki dua wajah yang sangat mirip. Lani adalah kembaran Lana, teman SMA-ku. Saat syukuran milad mereka, aku mengetahui bahwa ia teman SMA dari teman SD-ku. Tapi kini aku tak terlalu kesulitan membedakan mereka berdua. Selain karena Lani lebih malu2 jika menyapaku, Lana pun sudah menikah. Jika terlihat sendirian di Depok, tanpa membawa anak, maka dapat dipastikan bahwa dia Lani.
Sri Lestari
Dia dipanggil Ai. Menambah betapa pasarannya nama panggilan itu di SMAku. Nama Ai akan ditemukan di angkatan 2003-2005. Membuat rusuh kalau kami bergabung dalam satu kegiatan rohis, terutama saat sesi perkenalan. Hehe.. Kami sama2 anak UI tapi beda fakultas. Aku hanya bertemu dengan Kak Ai beberapa kali. Bahkan berteman dengannya di facebook baru2 ini. Dan saat itulah aku tahu nama aslinya. Jiaah…
Bunga Oktora
Meski dia anak FKM angkt. 2004, tapi aku memanggilnya Bunga saja. Tanpa embel2 ‘kak’. Pertama kali mengenalnya saat kami sama2 tergabung dalam kegiatan ‘Student in Action’ yang diadakan anak FISIP. Tak ada interaksi lagi setelah kegiatan itu. Hanya saling bertegur sapa ketika berpapasan di FKM saat aku hendak ke arah Margonda. Hingga aku bertemu kembali dengannya saat walimah Teh Peri. Agak kaget juga saat mengetahui ia menjadi panitia. Setahuku, panitianya adalah anak2 MP. Dan terungkaplah sudah… OMG! Ternyata dia adalah orang yang sama dengan pemilik ID bungaoktora. (Kemane aje lo Ay? )
Rama Adeyasa
Dia pria yang misterius. Eh, maksudnya aku tak terlalu mengenalnya dengan baik. Kak Rama, yaa begitulah aku harus memanggilnya karena dia adalah kakak tingkatku di kampus. Biologi angk. 2001. Kak Rama tipe yang tidak banyak tingkah di jurusan. Maka, yang paling kuingat darinya hanya dua hal berikut. Pertama, dia salah satu asisten praktikum makul Struktur Tumbuhan. Seringkali bersaing dengan asistenku untuk mendapatkan preparat segar terbaik. Kedua, saat ke lapangan (baca: hutan), aku mendapatinya sedang duduk di basecamp. Mengeluarkan kotak makan yang ternyata isinya adalah handphone yang terbungkus plastik. Gedubrak!
Dian Sumanang
Dari namanya, terbaca sekali bahwa dia orang Sunda. Benarkah? Tidak tahu juga. Hoho.. Karena aku juga tak terlalu mengenalnya. Kak Nanang, begitu ia akrab disapa, adalah SC di organisasi kampus yang pernah kuikuti. Fisika angkt. 2002. Mungkin karena jurusan dan angkatan yang berbedalah hingga aku tak akrab dengannya. Apalagi ia bukan SC yang bertanggung jawab dengan bidang yang kupilih. Maka, interaksi kami amat sedikit. Konfirmasi pertemanan di FB pun kuterima karena aku mengenal namanya. Cukup.
Indrawan Susanto
Dia teman mayaku. Aku mengenalnya melalui Facebook. Lomba menulislah yang menghubungkan kami. Dia lalu menjadi juara 3 dalam lomba cerpen 200 kata itu. Saat aku menambahkannya sebagai teman, yang kuingat ada 3 orang mutual friend kami yang kukenal dengan baik. Dari sana, aku mengetahui bahwa ia satu angkatan denganku. Dia bilang, “Panggil Anto aja.” tapi aku kekeuh memanggilnya Indra. Hoho.. Buku antologi kami berjudul Selaksa Makna Ramadhan sudah terbit di Leutika Prio. Beli yaa? *Loh, kok malah promosi?
Dari sini, adakah yang sudah bisa mengaitkan siapa menikah dengan siapa? Dan apakah semua tokoh itu ternyata berkaitan satu sama lain? Tarik nafas dulu… Hembuskan… Lalu mulai baca lagi yaa..!
Siang itu, aku membuat janji pertemuan dengan Kak Ai. Sebelumnya, ia mengirim PM padaku, mengatakan bahwa ia ingin berdiskusi tentang proses pembuatan bukuku. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia menulis dan penerbitan (padahal aku nggak begitu ngerti juga, hehew..). Maka, diputuskanlah FKM sebagai tempat pertemuan kami.
Obrolan pun melebar, tak hanya membahas soal bagaimana cara menerbitkan buku. Tapi bagaimana Kak Ai bisa menikah dengan Kak Nanang. Haha… Jauh banget kan topiknya? (cewek banget dah! ). Aku lalu kembali mneceritakan keterkejutanku saat bertemu dengan mereka berdua di parkiran, selepas menghadiri walimah salah satu kakak kelasku. Jelas sudahlah semuanya. Indah (ndhaandini) pernah mengira aku akan menikah dengan Kak Nanang. “Di undangannya tertulis nikah sama Kak Ai kok,” katanya meyakinkan. Hweee,, parah betul! Ternyata oh ternyata Kak Ai yang dimaksud itu adaah Ai kakak kelas di SMA-ku. (Aku dulu dapet dua undangan, satu dari Kak Nanang, satu lagi dari Kak Ai. Mana tau kalo mereka ternyata bersatu dalam satu pernikahan)
“Dunia sempit banget yaa, Ka,” kataku. Akupun lalu mengambil satu contoh fenomena yang hampir mirip, yang dekat dengannya. “Hari Sabtu nanti kan walimahnya Lani. Dan ternyata, dia menikah dengan teman Facebook-ku.” Lucu banget saat mengetahui fakta ini. Waktu pertama kali mendapat undangan via SMS, tertulis nama mempelainya Lani & Anto, entah kenapa aku langsung tertuju pada Indra, teman FBku itu. Maka, segera ku SMS Lana, menanyakan keabsahannya, “Lani mau nikah yaa Chan? Anto itu maksudnya Indrawan Susanto kah?” Dan ternyata benar! Hohoho… Tebakanku yang hanya bermodalkan ingatan bahwa Lani adalah salah satu mutual friend kami ternyata benar.
“Aku juga dulu biasa-biasa aja, nggak nyangka kalo bakal menikah sama Kak Nanang.” kata Kak Ai. Hmm.. betul juga. Dan akupun kembali menambah fenomena sempitnya dunia ini akibat dua insan yang bersatu dalam ikatan pernikahan. “Eh, Kak Ai kenal Bunga kan? Anak FKM juga,” tanyaku. Aku lebih kaget lagi saat mengetahui ia menikah dengan kakak tingkatku, Kak Rama. Lama nggak mendengar kabar Kak Rama, ternyata ia mau menikah. Saat aku mendengar beritanya, undangannya belum dipublish secara resmi. Hanya sebuah info yang disampaikan Teni saat aku ke kosannya. Membuatku segera kroscek ke Bunga via SMS.
“Aslm. Bungaaa.. Kamu nikah tgl berapa deh? Sama anak UI juga yaa?”
“Wa’alaykumsalam. InsyaAllah tgl 11 Juni, Ai. Dateng yaa..
Iya, dgn kakak kelasmu, anak bio, heuheu”
Dan yang paling menarik adalah komentar dari Kak Ai. “Eh, Rama tuh angkatan berapa? Yang perawakannya hitam manis itu yaa?” Aih, kupikir Kak Ai mengenalnya. Aku sudah angguk2 mengiyakan pertanyaannya. Tapi Kak Ai pun melanjutkan, “Dia mah Kakaknya temanku. Ooh.. mau nikah yaa?”
Jreng……!!! Benarkan?? Dunia ini jadi terasa sempiiiit banget (buatku). Hoho.
Dan untuk Pasangan yang berbahagia hari ini: Lana-Anto dan Bunga-Rama
hehe…dunia emang sempit ato emang kamunya yg terlalu luas..:p
meluas kan? bukan melebar? ahaha..
dunia seluas layar monitor, online mulu :p
karena banyak hal bisa dijangkaw di sana, termasuk jodoh ya ? *sudah terbukti* π
masih lebih luas dibanding daun kelor donk?*aku online.. online… π
belum terbukti buat saya. hahaha…
hehe, iya, keren undangannya… Undanganku jg bisa dipotongin buat pembatas buku, tapi gambarnya sepasang pengantin kartun berpakaian pink π
pas nikah, suami jg dpt sms dari kadivku saat jd staf di SKI fakultas dulu. “Subhanallah, Mas.. gak nyangka, antum yg pernah jd kadiv ana di UKMKI Unair dulu ternyata menikah dengan Ukhti Atik, staf ana di JIMM Mipa. Jodoh memang tidak terduga dan lebih sempit dari daun kelor… “Eh, eh… kata ii’ ada anak MP personil AFC yg jg bakal nikah dg sesama AFC lho.. kita tunggu aja undangannya beredar di MP ^__^ (jodoh emang lebih sempit dari daun kelor ya :D)
Yah ai drmu tak dtg k bunga.. Hiks.. Buku nya gmana dunks.. Aku mw baca bukumu sbg pengobat rasa rinduku pada alm abiku..
Pengen undangan kayak gt jg.. Haha
@mba vitriundanganmu diminta temannya adikku π¦ katanya bagus. Yowes, kukasih deh..Eh eh, siapa sih mba? Tau ga? Jadi penasaran neh akuh :D@ka inarmaaf maaf sodari.. Agendaku berubah euy. Ke acara fui dipercepat, ga jd ntar sore. Kasian kaputnya akhwat sendirian berangkat siang ini. Titip salam utk ka rama n bunga yaa.. (kalo ingat)@iqbal: nanti mau bikin yg kayak gitu? Ga akan mubazir yaa? Sisa undangan pasti diguntingin sendiri tuh. Koleksi bookmark pribadi. Haha.
InsyaAllah ku sampaikan.. Ok.. Jaga adik2 ya ai.. ^^d
Allah sebaik2 Penjaga, ka.. *lepas tanggung jawab gitu :p
Hehe.. Yap! Makin pinter aj nih.. Apa krn sering makan sop iga ya? *dlm kereta gerbong wanita
Ai kapan nyusul? π
Barakallahu lakuma wabaraka’alaykuma wajama’a bainakuma fii khaiiir…:)haha…dunia emang seeempiit bangeet…aku percaya deeeh..;) naah…pertanyaan selanjutnya, mbak ai sama siapa?hohoohoo…
Barakallah khair…MasyaAllah, kalau uda jodoh mah mau jauh atau dekat, ujung2nya ketemu di depan penghulu deh :p
Ane juga mau dong…ahahahOm Iqbal, ternyata komen antum di beberapa tempat nadanya mirip-mirip. berarti???
Ow,deket ya ternyata? *celingakcelinguk
kok pada ga kreatif sih? biki desain yg lain donk? misalnya, undangannya brupa buku gitu.. haha.didoain atuh maschif.. atau bantu carikan sekalian. π
jiaaaah… nasib deh, dikaitkan terus sama sop iga :))
mohon doanya mba… insyaAllah kapan2. haha.. *kapan yaa? :p
ga tau lah ai… masih misteri.. just wait n see ^^
haha.. like this! ^^b
coba cek daftar kontakmu. kali aja keselip namanya di sana :))
Hoo.. Udah telat, ya? Nikahnya kemarin. :dCuma tau dari mp er kalau bunga mau nikah, tapi gak tau kapannya.BarakalLahu lakuma..
iyaa, sabtu kemarin..
Aiiii………dikau salah nulis ituuuhh…hu..hu..huu….ka nanang bukan fisika 2002… tapi fisika 2000…!!! aarrrgghhh…. emangnya masi keliatan kayak anak 2002 yaak?? satunya seribuan dunk.. hehee… :p
weleh weleh.. Kukira angk 2002 udah tua banget. Ternyata lebih tua lagi yaa? Hahaha..Btw, ka ai udah berhasil menemukan passwordnya neh?
ouuu… iyaahhh dunk… baru bisa di-lacak setelah diutak atik… wkwkwkekekekek…..aiiih, emang bener2 deh aii… dirimu orang kesekian yang ngira ka nanang angktn 2002 setelah kami nikah… hu..hu..huuu…
tolong ituh yah… diedit lagih begituh… jangan menyebarkan kebohongan publik… hehehee… :pterus yang Sunda,ehm.. ketauan banget nebaknya … (sama kayak diriku dulu, waktu baru kenal beliau π hihii… ) kak kak Nanang Jawi kok say… (JAwa betaWI) hee… π
mupeng tuh kaAi liat undangannya.. *merasadiserobot, halah..
hohoo.. ternyata begitu toh ceritanya.aii jodohmu apakah (jg) akan mempersempit “duniaku” ? ;p
Deuh, yg mo nikah kompor banget dah. We’ll see yaa. Xixi… Apakah jodohmu juga mempersempit duniaku? :p